Beberapa orang termasuk saya, sangat bekerja keras mati-matian untuk menjaga loyalitas pelanggan, supaya bisnis tetap berjalan, demi dapur bisa tetap ngebul.
Namun, sadar nggak kalau kita tuh juga punya pelanggan setia yang ironisnya, tetap setia walau sering terlupakan. Mereka adalah anak-anak kita.
Pertanyaannya, sudah sejauh mana sih kita sebagai seorang ayah/ibu profesional berupaya untuk memahami kebutuhan mereka, memenuhinya dan membuat mereka menjadi pelanggan loyal kita?
Atau jangan-jangan kita malah nggak tahu, apa sih kebutuhan mereka, masalah mereka, kendala mereka yang bisa kita bantu. Hmm...baiklah, saatnya mengingatkan diri sendiri.
Setiap pelanggan tentunya punya ekspektasi tertentu pada kita selaku pemilik bisnis atau karyawan. Tak terkecuali, anak-anak. Kira-kira apa ya ekspektasi mereka?
Di sini, saya akan coba merangkum ekspektasi anak kepada ayah (ya kali ini kita bahas ayah dulu ya, kebetulan yang nulis seorang ayah) yang saya dapat dari Fatherhood.org, sebuah situs tentang fatherhood.
1. Pengakuan Bahwa Mereka Berharga Bagi Kita
Pernah nggak, kita sebagai ayah bertanya pada diri sendiri, kira-kira anak-anak kita tahu nggak kalau mereka itu berharga untuk kita?
Dari cara kita bicara, mendengarkan cerita mereka, bermain bersama mereka, memperlakukan mereka...kira-kira sudahkah itu membuat mereka merasa bahwa mereka berharga?
Kata kuncinya di sini, bukan apakah kita sudah memperlakukan mereka dengan baik tapi, sudahkah apa yang kita lakukan, membuat mereka merasa bahwa mereka berharga.
Dengan semua hal yang menyita uang, waktu, tenaga, perhatian kita sebagai seorang ayah, akan mudah sekali bagi seorang anak untuk merasa bahwa ia tak lebih berharga dari hal-hal lainnya.
Jadi, penting sekali bagi seorang ayah untuk secara jelas menunjukkan pada anak-anak bahwa mereka adalah prioritas kita.
2. Menyadari Bahwa Mereka Dicintai
Mengasuh anak itu memiliki banyak pemaknaan. Yang jelas itu meliputi pelukan dan ciuman untuk anak-anak. Anak laki-laki juga perlu dipeluk dan dicium dan mendengar bahwa kita mencintai mereka, setiap hari.
Selain itu, mengurus kebutuhan harian mereka seperti masak untuk mereka, mandiin mereka, main bareng, bacain buku dan membantu ibu.
Mengasuh anak itu bukan cuma urusan ibu. Setidaknya kalau masih awkward dengan kata-kata mengasuh, kamu perlu tahu bahwa salah satu bentuk pengasuhan yang sesuai dengan peran laki-laki adalah melindungi.
3. Tahu Kalau Mereka Itu Penting
Anak itu perlu tahu bahwa apa yang mereka lakukan - hobi, kegiatan sekolah, minat dan passion mereka, itu menyenangkan kita, ayah mereka.
Dan sebagai ayah yang baik, penting sekali bagi kita untuk mengarahkan mereka menjalani hidup yang bermanfaat bagi sesama.
Cuma, gimana bisa ngajarin anak untuk berbagi kalau kita aja sulit membagi waktu kita untuk mereka.
Poinnya, tunjukkan kalau apa yang mereka kerjakan itu penting, baru kemudian kamu bisa menunjukkan mana yang lebih penting, dan mereka akan terbuka untuk menerimanya.
4. Tahu Kalau Orangtuanya Bangga Pada Mereka
Salah satu kebutuhan dasar anak adalah pengakuan dari ayah mereka. Pengakuan yang kamu berikan untuk mereka menyiapkan mereka untuk menghadapi dunia dengan percaya diri dan ' baju zirah emosional' yang mereka perlukan bukan sekedar untuk bertahan hidup tapi juga untuk berjuang.
Anak perlu tahu kalau mereka dibanggakan, bukan sekedar karena apa yang mereka lakukan tapi juga bangga sebagaimana apa adanya mereka.
Kesimpulan
Memahami kebutuhan pelanggan merupakan hal krusial untuk memberikan solusi bagi mereka dan membuat mereka menjadi pelanggan loyal kita...dan anak-anak juga merupakan pelanggan kita, yang sangat penting untuk dijaga loyalitasnya.
Setidaknya ada 4 hal dasar yang diharapkan seorang anak, dari ayah mereka yaitu:
- Pengakuan bahwa mereka berharga
- Menyadari bahwa mereka dicintai
- Tahu bahwa mereka penting
- Tahu bahwa mereka dibanggakan
Dari skala 1-10, berapa menurutmu skor yang pantas untuk menilai sudah sebaik apa kamu sebagai seorang ayah?
Kalau skormu belum 10, menurutmu apa yang bisa kamu lakukan agar skormu saat ini bisa naik ke angka 10, atau minimal naik 2 angka?
Share yuk di kolom komentar.
• • •
Dapat manfaat dari tulisan ini? Yuk support penulis untuk makin rajin menulis dengan klik tombol kuning di bawah ini.
Baca ini lalu mata berkaca-kaca. So Sweet! Bagi ayah yang syudah mempraktikkan 4 hal ini pasti cocok dipanggil sebagai : ayah ideal.
ReplyDeleteAyah yang enggak hanya sibuk cari nafkah tetapi juga benar2 perhatian ke anak2nya.
Soalnya yah, sayang sekali, ada ayah yang antara ada dan tiada. Menganggap urusan pengasuhan adalah pekerjaan ibu. Padahal anak berdua kudunya ngurus dan ngasuh juga berdua kaan.
Makasih udah menuliskannya ya.
Setuju pak kadang yg bikin anak2 galau tu bapak2 ga ekspresif jarang menunjukkan atau menyatakan sayangnya sama anak. Kadang ga hanya action kata2 cinta juga penting utk meningkatkan kepercayaan diri anak
ReplyDeleteAyah nggak hanya bertanggungjawab soal nafkah keluarga saja ya kak
ReplyDeleteTetapi juga perlu terlibat dalam proses pengasuhan
Sebab, anak anak juga butuh sosialisasi dari ayahnya
Hmmm saya melihat dari sisi anak yang pernah mengalami ke-4 hal diatas itu, yang paling saya senangi ialah yang nomor 4, rasanya tuh sangat senang sekali akhirnya bisa membuat bangga atas apa yang pernah kulakukan, dan itu bisa diakui hingga di support. Tidak ada lagi perbandingan atas anak A dengan B, dengan keadaanku yang seperti ini, dengan kemampuan yang kumiliki, dengan apa yang bisa kulakukan bisa membuat mereka bangga memiliki aku disisinya.. Mewek bangek baca ini, orang tua emang luar biasa banget. I love it!
ReplyDeleteMemang perlu diingatkan sebagai orang tua tentang betapa seorang anak dicintai dan berharga. Karena dalam kesibukan hidup kadang itu terlupa. Bukan hanya pemenuhan kebutuhan hidup secara fisik.. Tapi secara mental dan psikologis juga perlu
ReplyDeleteTulisan ini mengandung bawang..
ReplyDeleteAnak-anak memang pelanggan terbaik yang kadar loyalnya tak perlu diragukan.
Pastinya ya jik kita sebagai orangtua, memperlakukan mereka, utamanya dengan hal-hal mendasar di atas.
Semoga kita dan anak-anak, diberkahi rezeki kemampuan menjalani peran di tingkat profesionalitas terbaik.
Aamiin ya Allah
ya Allah bener banget :(( huhu.. aku tuh baru menyadari saat dewasa, ternyata dulu aku merindukan perhatian ayah. ayah hadir, ada di dekatku, namun dulu kami jarang bicara. jangan sampai apa yang aku rasa dulu terjadi pada anak2ku. aku selalu mengingatkan suami, untuk lebih hadir secara utuh dalam pengasuhan anak2nya.
ReplyDeleteShare opini atau pengalaman kamu tentang topik tulisan ini di sini. Share juga tulisan ini temen-temenmu, jika menurutmu bermanfaat.
&Joy!