Soon or later mereka akan tumbuh menjadi seorang remaja hingga dewasa. Dan, di setiap tahapan tersebut, ada tugas-tugas yang menanti mereka.
Pertanyaannya, sudah sebaik apa kita, orang tuanya, menyiapkan mereka untuk memenuhi tugas-tugas tersebut?
Memiliki Ayah Seorang Superman
Saya mungkin adalah anak yang beruntung. Lahir dan besar di lingkungan keluarga yang berkecukupan. Bapak dan ibu juga merupakan sosok yang menyayangi keluarganya.
Sangking sayangnya Bapak dan Ibu, saya jadi merasa kesulitan, kapan tepatnya terakhir kali saya merasakan apa itu "susah". Ya, Bapak dan Ibu adalah tipe orang tua penyayang yang tidak ingin melihat anaknya mengalami kesulitan.
Terutama Bapak.
Entah karena tidak tega atau merasa kehadiran saya justru merepotkan dan mempersulit, beliau acapkali bertindak seperti Superman yang mampu mengatasi semua masalahnya sendirian.
Dari masalah mobil mogok, pompa air bermasalah hingga tidak mau bergantian menyetir mobil saat pulang kampung.
Bapak selalu menangani semuanya sendiri, tanpa mau melibatkan anak-anaknya. Akibatnya, kenyamanan itu membuat saya pribadi merasa kepothokan ketika berhadapan dengan masalah-masalah. Terlebih saat berumah tangga.
Banyak hal dalam rumah tangga yang tampaknya sepele bagi seorang laki-laki di mata orang lain seperti memperbaiki pompa air yang cethak-cethek, memasang kasa nyamuk di jendela, memasang paving, hingga mengganti MCB. Nyatanya justru hal-hal sepele itu baru saya hadapi saat sudah berumah tangga.
Beruntung, saat ini informasi-informasi 'sepele' itu sudah tersedia dan mudah untuk diakses. Jadi, walapun sambil meraba-raba, beberapa hal bisa saya selesaikan berbekal informasi dari Youtube atau artikel blog.
Hal ini sempat membuat saya berandai-andai kalau saja bisa kembali ke masa-masa sebelum menikah, saya akan banyak belajar tentang hal-hal 'sepele' semacam ini agar saat sudah menikah, saya bisa menyelesaikan bahkan mengajarkan cara penyelesaian masalah tersebut ke anak saya.
Tujuan Pengasuhan, Menyiapkan Anak Menjalani Peran Spesifik Di Masa Depan
Berkaca dari 'kenyamanan' yang saya terima di masa kecil, saya mulai berpikir untuk memutus rantai kenyamanan tersebut, agar Bio nantinya tidak mengalami seperti yang saya alami, kesulitan melakukan yang seharusnya ia lakukan.
Di tulisan sebelumnya, saya pernah cerita tentang visi saya untuk mendidik Bio agar menjadi pribadi yang mandiri secara spiritual, emosional, sosial dan finansial.
Beberapa waktu lalu, saya mendapat insight dari WA Story seorang sahabat mengenai 7 peran yang nantinya akan Bio jalani di dalam kehidupannya dan sepertinya ini akan menjadi PR besar buat saya untuk memastikan Bio mampu menjalani ketujuh peran ini dengan baik:
- Hamba Allah
- Suami
- Ayah
- Profesional
- Pendidik
- Penanggung jawab keluarga
- Bagian dari masyarakat
Kesimpulan
Ketujuh peran tersebut merupakan peran yang nantinya Bio akan jalani. Dan sudah jadi tugas saya sebagai orang tuanya untuk mengenalkannya dan mengajarkannya cara menjalani peran-peran tersebut dengan baik.
Bagaimana menurutmu?
Share opini atau pengalaman kamu tentang topik tulisan ini di sini. Share juga tulisan ini temen-temenmu, jika menurutmu bermanfaat.
&Joy!