Sebelumnya, saya mau cerita dulu tentang momen salat Jumat saya kemarin dan bagaimana khotbah Jumat itu mengingatkan saya akan kelalaian saya sebagai seorang ayah.
Jadi kemarin itu terlambat datang ke masjid. Untungnya masih kebagian khotbah Jumat walaupun sudah khotbah yang kedua. Karena ya tahu sendiri kan kalau mendengar khotbah adalah syarat sahnya salat Jumat.
Nah, pas kemarin saya datang di masjid itu, pas momen ketika sang khotib menjelaskan tentang salah satu kewajiban ayah adalah mendoakan anak.
Ada banyak yang perlu seorang ayah minta dan doakan untuk anak, baik itu untuk urusan dunia terlebih lagi urusan akhirat. Mulai hal sederhana seperti meminta agar anak diberikan guru-guru yang baik, teman-teman yang baik, dijauhkan dari lingkungan yang buruk...hingga, kemudahan dan kenikmatan di alam kubur hingga akhirat.
Ketika khotib membeberkan contoh-contoh doa yang perlu dipanjatkan oleh seorang ayah, seketika itu pula air mata ini meleleh.
Bagaimana tidak, dengan seabrek masalah yang saya alami (yang seolah tak berujung), hampir tidak pernah di dalam salat-salat saya, saya mendokan anak saya.
Yang saya minta hanyalah kemudahan dan kemampuan saya untuk menyelesaikan masalah demi masalah yang menghampiri, silih berganti. Namun untuk anak...saya tak ingat kapan terakhir kali saya memanjatkan doa untuknya.
Benar-benar ayah yang payah. Bahkan sesederhana mendoakan anak pun tak sempat.
Terlalu sibuk dengan dunia sendiri hingga melupakan amanah-Nya, jiwa kecil yang perlu dibimbing untuk menjadi seorang mukmin yang paripurna.
Maafin Papa ya Nak. Papa terlalu sibuk mencari jalan keluar dari masalah-masalah Papa, berdalih melakukan itu semua untukmu, tapi lupa meminta-Nya untuk selalu menjagamu dan menjauhkanmu dari keburukan.
Jika masih sempat, ada beberapa doa dan harapan Papa untukmu. Sengaja Papa tuliskan di sini, supaya Papa selalu ingat, pinta Papa pada-Nya, untukmu.
- Mukmin yang paripurna. Ini adalah doa Papa untukmu Nak. Papa ingin kamu menjadi seorang mukmin yang totalitas, meniru sifat-sifat Rasulullah, senantiasa menjaga hubungan baik dengan Rabb-mu dan sesamamu.
- Pemberani. Seperti halnya mamamu yang berani memperjuangkan apa yang penting untuknya, Papa harap kamu juga nanti tumbuh jadi pemberani Nak. Berani membela value kamu sebagai seorang mukmin, berani mencoba hal-hal baru, berani menerima kekalahan dan kegagalan, berani untuk bangkit dan mencoba lagi.
- Lingkungan yang baik. Papa paham bagaimana pengaruh lingkungan pada diri kita, karenanya Papa berdoa supaya kamu ditempatkan di lingkungan yang baik, lingkungan yang mendorongmu untuk terus bertumbuh menjadi seorang mukmin yang paripurna, teman-teman yang baik, guru-guru yang baik, dan orang-orang baik yang nanti akan kamu temui.
- Kemudahan di kehidupan yang abadi. Terakhir Nak, Papa berdoa agar Allah tak hanya mengaruniakan kesuksesan duniawi semata untukmu, tapi juga kemudahan-kemudahan di kehidupan setelah hidupmu di dunia ini usai. Perjalananmu masih panjang Nak, semoga kamu mampu mengumpulkan bekal yang cukup dalam perjalananmu menuju keabadian. Dan semoga nanti kita bersama-sama dikumpulkan lagi di jannah ya Nak, sama mommy juga.
Maafin Papa ya selama ini lalai mendoakanmu. Kalau suatu hari nanti kamu membaca tulisan ini, tolong Amin-kan ya Nak.
Love you Nak.
Teruntuk teman-temanku, ayah-ayah hebat, yuk selalu sempatkan dan sebut nama anakmu di setiap doa-doamu.
Share opini atau pengalaman kamu tentang topik tulisan ini di sini. Share juga tulisan ini temen-temenmu, jika menurutmu bermanfaat.
&Joy!